Minggu, 21 November 2010

Memberi itu Indah (sebuah renungan)

selama ini kita sebagai manusia selalu bingung dalam bertindak, terlebih lagi ketika kita dihadapkan pada kata dilema, diskriminasi, conflict of interest, dll. semua hal yang dilakukan terkesan selalu salah. dan tanpa adanya pencerahan untuk kebenarannya.
manusia memang tempat salah dan lupa, namun yang perlu diingat adalah, manusia-pun tempat dari hal-hal kebenaran. manusia diciptakan dalam dua sisi, yaitu benar dan salah. saat itulah kita diberi kemampuan untuk memilih antara kebenaran atau kesalahan. namun ada pula kondisi menangah yang menyebabkan kita bingung menentukan kenaran tersebut, mungkin hal itulah yang seringkali disebut dilema.  sebagai contoh, seorang pencuri yang mencuri sebungkus nasi karena dia lapar, apakah masih dapat dikatakan sebagai seorang pencuri? atau dapatkah kita mengatakan dia tidak salah? kita mungkin dengan mudahnya akan menjawab "lebih baik minta saja daripada mencuri seperti itu" namun tidak sadarkah kita, ketika kita dalam kondisi, dimana terdapat orang yang meminta-minta kepada kita, kita sukar sekali untuk memberi dan mengubah pernytaan menjadi "kerja donk, jangan minta terus"
jangankan diminta, untuk bersedekah saja kita selalu terlebih dahulu mencari "uang kecil", meski kita dalam kondisi sangat berkecukupan sekalipun.bahkan kita seringkali merasa berat untuk sekedar menysihkan 2,5% dr harta kita sekalipun. apakah anda berpikir menyisihkan 2,5% dr harta kita itu susah? (perhatikan berikut ini)
(harta kita X 2,5%) = (sedekah kita) (renungan)
1000 x 2,5% = 25
1000000 x 2,5% = 25000
1000000000 x 2,5% = 25000000

jika anda lihat, mungkin anda akan merasa semakin banyak harta kita semakin berat sedekah kita, tap percayalah dengan memberi baik harta, ilmu, tenaga, doa, kita tidak akan berkurang apapun...
karena MEMBERI ITU INDAH........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar